Minggu, 07 Oktober 2012

" Mulai Dengan Senyuman "


Berawal dari sebuah cinta kita terlahir
Berujung pada sebuah kisah kita akan berakhir
Letakkan hatimu pada sebuah nama
Dan mulailah dengan senyuman

                     Apa yang terjadi semuanya akan berarti
                    Tanpa kau sadari semua itu akan berlalu dengan sendirinya
                    Life is simple take some hope and don't cry for that
                   Because of all will  you are OK...

Kini lihat jalanmu apakah kau temukan yang telah kau cari
Tatap langitmu apakah ada harapanmu yang belum menembus kesucian awan
Bila semua belum kau dapatkan dan rasakan
Mulailah lagi dengan senyuman

" Kemarin Takkan Terulang "


Langkahku yang kemarin ku tinggalkan
Kini  kembali terjatuh dengan rasa yang sama
Mencintai yang terpilih untuk hati
Ternyata bukan untuk aku miliki

           Hari kemarin kulupakan dan berharap takkan terulang
          Tapi saat ini masih seperti yang dulu
           Luka belum pulih, rasa yang yang tak kunjung berakhir
           Pada sebuah takdir cinta yang menyiksaku

Kehadiranmu akan menjadi tanya untukku
Apakah kau yang terakhir ataukah sama dengan yang lain
Sentuhlah kebimbangan ini dengan satu kepastian
Agar kuyakin hari kemarin takkan terulang

Sabtu, 06 Oktober 2012

" Mencarimu Yang Merasa "

Esok masih tanda tanya, akankah kembali bersama tujuan
Matahari ada bukan untuk berharap tapi memberi sentuhan
Gema alunan udara yang tak terlihat hanya menyapa daun yang berguguran
Pertanda kehidupan berujung pada titik awal kematian
                          Rasa dan asa bisa bertahan tapi detak dan detik bisa berubah
                         Mimpi dan harapan perlahan melawan tapi awan dan hujan bisa musnah
                         Entah kemana langkah kubawa menyelusuri arah
                        Tak ada angin yang menyapa, tak ada suara yang singgah
Sepertinya luka mendekatiku dengan lamban menyiksa
Meremuk raga dengan semua yang ada bersemayam dengan cinta yang tersisa
Aku rasa semua sampai disini dan aku sudah tak bisa
Kulitku menua, ragaku merapuh, lelah mencarimu tulang rusukku yang merasa

Jumat, 05 Oktober 2012

" Aku Sayang Kamu "

Ada kalanya aku bertanya, apa yang terindah ?
Kurasa sulit menentukannya diatas sabilillah
Untaian puisi dari goresan pena dan tarian jemari
Semuanya hanya tercipta dari kekuatan hati
                         Aku hanya ingin kau lupakan masa lalumu
                         Yang terjadi biarlah berhenti dan pergi bersama empedu
                         Aku hadir bukan untuk sesaat tapi selamanya
                         Naif bila kuingkari, angkuh jika kubiarkan
                         Genggam tanganku, kuciptakan pelangi ditengah malammu
Kubentangkan permaidani, berharap langkahmu menuju kearahku
Andaikata segalanya terjalin dengan sempurna dari perbedaan
Maka biarkan sejenak suara hati bicara
Untuk kau dengar, kalau aku ingin katakan (...)

" Rahasia Dibalik Hari Esok "

Teori demi teori tumbang ditelan zaman
Terbit fajar memutar harapan menjadi sebuah perubahan
Genjatan senjata mengukir kenangan dalam sejarah
Diatas kertas penuh cerita dengan tinta emas bercampur darah
                        Dibelakang ada jejak-jejak yang terdiam dengan sebuah nama
                        Entah siapa, darimana dan niscaya punya rasa yang sama
                        Empedu pertempuran melekat erat dalam ingatan
                        Mengoyak sayatan luka, menghapus garis senyuman
 Semua berlalu bersama nada kemenangan
Bertahan dengan eka prasetia pancakarsa disudut kehampaan
Ada suara yang membungkam teriakan pecundang si penjilat ludah
Kini menjadi rahasia dibalik hari esok

" Aku Bukan Pecundang "

Postur neo berdarah segar
Jiwa dan nafas terantai oleh adrenalin yang besar
Bertahan hidup di era telunjuk semakin kasar
Mencoba bangkit meskipun kepahitan hidup mencakar
          Baitan kata penuhi penalaran yang terbaik
          Selalu ada dalam sedikit sentuhan manis dan klasik
          Percaya hidup itu indah nan menarik
          Walaupun terkadang problema mengusik
Para generasi penentu bangsa dalam melangkah
Jangan hanya diam, duduk dan mati tanpa arah
Tunddukkan pecundang aliansi pengundang amarah
Buat mereka merangkak dan menjilat ludah yang dia jajah